Aceh Utara | InfoLhokseumawe.com — Mahasiswa Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Kelompok 40 dari UIN Sultanah Nahrasiyah (SUNA) melaksanakan kegiatan pelestarian budaya lokal di Gampong Lang Kuta, Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara. Kegiatan yang berlangsung pada Kamis (20/11) ini berfokus pada pelatihan menganyam tikar pandan, sebuah kerajinan tradisional yang oleh warga setempat disebut sebagai simbol ketekunan dan kesabaran.
Aktivitas ini disambut hangat oleh warga, khususnya para ibu-ibu dan lansia yang telah menjadikan kerajinan tikar pandan sebagai warisan turun-temurun. Para mahasiswa KPM UIN SUNA terlihat antusias mempraktikkan tahapan menganyam, mulai dari proses penyiapan daun pandan hingga teknik menyusun pola anyaman yang presisi.
Aurellia Deby Annisa, salah satu anggota Kelompok 40, menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya sekadar program pengabdian, melainkan upaya untuk menyerap nilai-nilai budaya yang melekat pada masyarakat.
“Kami ingin belajar dari masyarakat, tidak hanya datang untuk menjalankan program, tetapi juga memahami kearifan lokal yang menjadi identitas desa,” ujar Aurellia.
Tikar pandan, yang dibuat dari helai demi helai anyaman, mengajarkan para mahasiswa arti dari ketelitian dan proses. Ruqaiyah, seorang penganyam tikar senior, mengungkapkan kegembiraannya melihat generasi muda masih peduli terhadap tradisi ini.
“Anak-anak sekarang jarang mau belajar (menganyam). Jadi waktu mahasiswa datang, kami ikut semangat mengajarkan,” katanya.
Ruqaiyah menekankan bahwa menganyam tikar bukanlah sekadar keterampilan, melainkan juga cerminan nilai-nilai luhur seperti kesabaran dan ketekunan yang harus dimiliki oleh setiap pembuatnya.
Selain belajar langsung teknik menganyam, mahasiswa KPM juga berinisiatif mendokumentasikan keseluruhan proses pembuatan tikar. Dokumentasi ini bertujuan untuk mempromosikan potensi Gampong Lang Kuta secara lebih luas melalui media sosial.
Kegiatan pelestarian budaya ini diharapkan menjadi fondasi kolaborasi jangka panjang antara mahasiswa dan masyarakat. Sebagai tindak lanjut, program KPM UIN SUNA akan berlanjut dengan pelatihan sederhana mengenai pemasaran digital. Hal ini dilakukan untuk membantu masyarakat meningkatkan daya jual dan jangkauan pasar kerajinan tikar pandan mereka, mengubah warisan budaya menjadi sumber ekonomi yang berkelanjutan. []












