Lhokseumawe | InfoLhokseumawe.com — Yayasan Jaring Inovasi Nanggroe (JINOE) bekerja sama dengan Indika Foundation sukses menggelar Intensive Course GerakDampak Academy di Aula Kantor Wali Kota Lhokseumawe pada 25–26 Oktober 2025. Program ini merupakan kelanjutan dari Mini Bootcamp GerakDampak Academy yang telah berlangsung sebelumnya dan bertujuan membentuk generasi muda yang mendalami nilai perdamaian, toleransi, dan keberagaman melalui karya sosial serta media kreatif.
Sebanyak 20 peserta terpilih mengikuti kegiatan intensif ini setelah melalui proses seleksi ketat dari lebih dari 100 peserta Mini Bootcamp. Mereka dipilih berdasarkan komitmen, ide sosial, dan kepedulian yang kuat terhadap isu keberagaman di komunitasnya masing-masing.
Pembukaan kegiatan ini dihadiri oleh Berta, Program Senior Officer Indika Foundation yang berbasis di Jakarta, dan Susi Herawati SE, Kepala Bidang Kepemudaan Disporapar Kota Lhokseumawe.
Dalam sambutannya, Berta menekankan pentingnya peran generasi muda dalam memperkuat nilai-nilai perdamaian. “Melalui GerakDampak Academy, kami ingin mendorong anak muda — termasuk di Aceh — untuk menjadi agen perdamaian di lingkungannya masing-masing dengan cara-cara kreatif, kolaboratif, dan berlandaskan nilai kemanusiaan,” ujar Berta.
Sementara itu, Susi Herawati menyampaikan apresiasi atas inisiatif yang menggabungkan semangat kepemudaan dan jurnalisme keberagaman. “Pemuda adalah agen perubahan. Mereka memiliki energi, kreativitas, dan keberanian untuk memulai perubahan dari hal-hal kecil di lingkungannya. Kegiatan seperti GerakDampak Academy penting untuk mengasah kesadaran kritis dan empati sosial generasi muda,” tuturnya.
Selama dua hari, peserta menerima pembelajaran yang berfokus pada tiga pilar utama: Lead Self (mengenali potensi diri), Lead Others (menghargai perbedaan), dan Lead Change (memimpin perubahan sosial). Selain itu, peserta juga mendapat pembekalan tentang peran jurnalisme sebagai alat ekspresi dan advokasi, meliputi dasar-dasar penulisan, desain kreatif, serta etika media sebagai sarana menyuarakan keberagaman.
Pada hari kedua, peserta menyusun dan mempresentasikan rencana aksi individu berupa karya digital bertema keberagaman — seperti artikel, foto, atau video pendek — di hadapan jurnalis, tim Indika Foundation, serta tim Yayasan Jinoe. Ide-ide segar yang dipresentasikan menunjukkan cara-cara menumbuhkan empati dan kolaborasi lintas perbedaan.
Setelah Intensive Course, para peserta akan mengimplementasikan karya dan rencana aksi mereka selama dua minggu ke depan di bawah pendampingan mentor profesional, memastikan gagasan mereka memberi dampak nyata di masyarakat.
Program ini merupakan bagian dari implementasi Kurikulum HARMONI dari Indika Foundation yang menanamkan tujuh nilai utama untuk membentuk karakter “Good Global Citizen”: menghargai keberagaman, beraksi nyata, mengelola emosi, membangun compassion, berpikiran terbuka, mengenal diri, dan berintegritas. Nilai-nilai ini diharapkan menjadi fondasi bagi peserta untuk berpikir lebih tajam, merasakan lebih dalam, dan bertindak lebih benar dalam kehidupan sosialnya.
Ramadhan dari Yayasan Jinoe menyampaikan harapannya agar program ini menjadi ekosistem pembelajaran berkelanjutan. “Kami berharap Intensive Course GerakDampak Academy menjadi ekosistem pembelajaran berkelanjutan yang melahirkan pemuda berkarakter inklusif, kreatif, dan peduli terhadap keberagaman — generasi muda yang tumbuh menjadi Good Global Citizen,” ujar Ramadhan.
Ramadhan juga mengucapkan terima kasih kepada Indika Foundation atas kolaborasi dan pendampingan yang diberikan, seraya berharap kehadiran langsung tim Indika Foundation di Aceh dapat semakin mempererat kerja sama.
Sebagai informasi, Yayasan Jinoe merupakan satu dari 20 mitra kolaborasi terpilih Indika Foundation untuk mengimplementasikan Kurikulum HARMONI. Jinoe terpilih setelah melalui proses seleksi yang sangat kompetitif dari 312 pendaftar di 32 provinsi, dan menjadi satu dari tiga mitra yang dikunjungi langsung oleh tim Indika Foundation. []
 
			 
					












