Lhokseumawe | InfoLhokseumawe.com — Yayasan Solidaritas Aksi Peduli (YSAP) Foundation bekerja sama dengan Indika Foundation sukses menyelenggarakan kegiatan Gerak Dampak Academy – Intensive Course (Peace Camp) pada 10–12 Oktober 2025 di Sekolah Sukma Bangsa Lhokseumawe, Aceh. Kegiatan ini bertujuan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya perdamaian melalui pembangunan kepemimpinan yang berempati, kolaboratif, dan inklusif.
Selama tiga hari dua malam, sebanyak 25 peserta dari beragam latar belakang, termasuk siswa SMA/SMK, mahasiswa, perwakilan komunitas Rohingya, serta rekan-rekan pengajar bahasa Inggris dari Universitas Syiah Kuala (USK) asal Amerika Serikat, berkumpul untuk belajar, berdialog, dan berkolaborasi dalam semangat perdamaian.
Kegiatan Gerak Dampak Academy ini merupakan fase lanjutan dari Mini Bootcamp yang sebelumnya diadakan pada September 2025. Dengan konsep camping experience, peserta diajak untuk mengenali diri (Lead Self), memimpin perubahan (Lead Change), dan membangun empati lintas identitas (Lead Others).
Selain itu, YSAP Foundation menghadirkan sesi adaptasi khusus dengan dua narasumber dari UNHCR Indonesia dan LSM Bina Rakyat Sejahtera (BYTRA) Aceh. Sesi ini memperdalam pemahaman peserta mengenai isu pengungsi dan migrasi global serta krisis iklim yang mengakibatkan perpindahan penduduk.
Direktur Sekolah Sukma Bangsa Lhokseumawe, Zubir, menyambut baik penyelenggaraan program ini dan mengutus empat siswanya dari cabang Lhokseumawe, Bireuen, dan Pidie untuk berpartisipasi aktif.
“Alhamdulillah programnya berdampak, sebagaimana nama programnya Gerak Dampak. Terima kasih juga telah berkenan melibatkan sekolah sukma dalam kegiatan baik ini,” ujarnya.
Selama kegiatan, peserta terlibat dalam sesi reflektif, diskusi, serta mengekspresikan ide melalui seni, tulisan, dan creative expression. Malam hari diisi dengan refleksi bersama di sekitar api unggun untuk memperkuat ikatan dan menumbuhkan kesadaran aksi nyata bagi perdamaian.
Pada hari terakhir, agenda field visit membawa peserta mengunjungi Rumoh Baca Hasan Savvas, tempat mereka belajar tentang bagaimana komunitas literasi menjawab persoalan sosial melalui gerakan membaca. Kunjungan kedua adalah ke shelter penampungan pengungsi Rohingya, di mana peserta berinteraksi langsung dengan para pengungsi melalui kegiatan futsal, mewarnai, dan membuat henna bersama. Sesi ini menjadi pengalaman yang membekas, membuka ruang empati dan pemahaman lintas budaya.
Di akhir kegiatan, setiap kelompok peserta mempresentasikan rencana aksi komunitas yang akan mereka implementasikan di daerah masing-masing sebagai kontribusi nyata terhadap perdamaian dan keadilan sosial.
Agustia Rahmi, Founder & Executive Director YSAP Foundation, menyampaikan, “Melalui Gerak Dampak Academy, kami ingin menumbuhkan kesadaran bahwa perdamaian bukan hanya tentang menghentikan konflik, tetapi juga membangun kepemimpinan yang berempati, kolaboratif, dan inklusif.”
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah nyata dalam membentuk jejaring pemuda agen perdamaian di Aceh yang mampu berkolaborasi lintas identitas dan memperjuangkan kesetaraan akses bagi semua. []