Info Lhokseumawe
  • Login
  • Beranda
  • News
  • Peristiwa
  • Daerah
    • Aceh
    • Lhokseumawe
    • Aceh Utara
  • Nasional
  • Ekonomi
    • UMKM
  • Opini
    • Kopi Aceh
  • Politik
  • More
    • Gaya Hidup
    • Olahraga
    • Pariwisata
      • Kuliner
    • Pendidikan
    • Sastra
    • Teknologi
Kirim
Langganan
Info Lhokseumawe
  • Beranda
  • News
  • Peristiwa
  • Daerah
    • Aceh
    • Lhokseumawe
    • Aceh Utara
  • Nasional
  • Ekonomi
    • UMKM
  • Opini
    • Kopi Aceh
  • Politik
  • More
    • Gaya Hidup
    • Olahraga
    • Pariwisata
      • Kuliner
    • Pendidikan
    • Sastra
    • Teknologi
17 Oktober 2025
No Result
View All Result
Info Lhokseumawe
No Result
View All Result
  • News
  • Aceh
  • Aceh Utara
  • Lhokseumawe
  • Nasional
  • Ekonomi
  • UMKM
  • Gaya Hidup
  • Olahraga
  • Opini
  • Peristiwa
  • Politik
  • Teknologi
Home Hukum

18 Perkara ini Bisa Diselesaikan di Tingkat Gampong, Nggak Usah ke Kantor Polisi

Redaksi by Redaksi
12 Agustus 2024
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Kasi Kum Polres Lhokseumawe AKP J. Situmorang SH

Kasi Kum Polres Lhokseumawe AKP J. Situmorang SH. Foto: Dok. Humas

Share on FacebookShare on Twitter

Lhokseumawe | InfoLhokseumawe.com — Polres Lhokseumawe mendorong peran pemangku adat dalam penyelesaian 18 perkara tindak pidana ringan (Tipiring). Perkara tersebut dapat diselesaikan melalui peradilan adat di Gampong (Desa), tanpa perlu diproses ke kantor polisi.

Konten Terkait

Pemkot Lhokseumawe Serahkan Alsintan ke 11 Poktan, Ini Daftar Penerimanya

Dari Selawat hingga Santunan Anak Yatim, Maulid Nabi di Lhokseumawe Sarat Makna

[Opini] Pers Garda Terdepan Melawan Hoaks di Media Sosial

Sebagaimana tercantum dalam Qanun Aceh Nomor 9 Tahun 2008 Tentang Pembinaan Kehidupan Adat dan Adat Istiadat Pasal 14 yang mengatur tata cara penyelesaian sengketa adat.

“Pada Pasal 13 Ayat 3, penegak hukum memberikan kesempatan agar sengketa atau perselisihan diselesaikan terlebih dahulu secara adat di gampong dengan melibatkan pemangku adat; Geuchik, Imum Gampong, Tuha Peut, Sekretaris Gampong, Ulama, Cendekiawan dan Tokoh Adat lainnya,” ungkap Kapolres Lhokseumawe AKBP Henki Ismanto melalui Kasi Kum AKP J. Situmorang, Senin, 12 Agustus 2024 pagi.

Jika di gampong tidak selesai, kata dia, maka diselesaikan tingkat Mukim dengan pemangku adat antara lain Imum Mukim, Imum Chik, Tuha Peut, Sekretaris Mukim, Ulama, Cendekiawan dan Tokoh Adat lainnya.

“Namun jika perselisihan di laut, maka diselesaikan oleh Panglima Laot, Wakil Panglima Laot, 3 orang Staf Panglima Laot dan Sekretaris Panglima Laot. Jika perselisihan antara dua atau lebih Panglima Laot, maka penyelesaian secara adat laot kota atau kabupaten,” sebut Kasi Kum.

Kemudian, lanjutnya, bila perkara tidak adanya solusi di tingkat Gampong/Mukim, Panglima Laot kota dan kabupaten, maka yang merasa korban meminta surat keterangan kepada Geuchik sebagai dasar laporan kepada polisi agar permasalahan tersebut ditindaklanjuti sampai ada kepastian hukum.

“Kasus-kasus Tipiring, diharapkan bisa diselesaikan di tingkat Gampong tanpa harus ke ranah hukum. Tapi, bila tidak ada solusi salah satu pihak merasa keberatan karena tidak mendapatkan keadilan, maka kasus itu bisa saja mengarah ke proses hukum. Tapi, itu tidak diharapkan,” jelas Kasi Kum.

ADVERTISEMENT

“Masih banyak perkara kecil yang mestinya dapat diselesaikan oleh Pemangku Adat, namun malah dibawa ke pihak kepolisian,” sambungnya.

AKP J. Situmorang menambahkan bahwa pemangku adat agar lebih memahami kewenangan sesuai dengan Qanun Nomor 9 Tahun 2008 Pasal 14 untuk penguatan peran pemangku adat untuk menangani permasalahan sehingga keharmonisan di tengah masyarakat tetap terjaga.

Adapun 18 perkara yang dapat diselesaikan melalui peradilan adat di Gampong antara lain perselisihan dalam rumah tangga, sengketa antara keluarga terkait faraidh, perselisihan antar warga hingga pencurian ringan dan pelanggaran adat terkait ternak, pertanian serta hutan.

“Kapolres berharap, dengan penegakan hukum adat ini, perselisihan dapat diselesaikan dengan cara yang lebih bermartabat dan adil, sesuai nilai-nilai kearifan lokal yang berlaku di daerah Aceh,” sebutnya.

Pendekatan ini, menurutnya, akan memperkuat rasa keadilan dan harmoni di daerah Aceh khususnya kota Lhokseumawe, serta membangun hubungan yang lebih erat antara pemangku adat dan pihak kepolisian.

“Sebagai aparat penegak hukum, kami mendukung penuh pelaksanaan hukum adat yang telah menjadi bagian integral dari identitas masyarakat Aceh,” pungkas Kasi Kum AKP J. Situmorang.

18 perkara di tingkat Gampong yang bisa diselesaikan dengan hukum adat, yaitu:

  1. Perselisihan dalam rumah tangga.
  2. Sengketa antara keluarga yang berkaitan dengan faraidh.
  3. Perselisihan antar warga.
  4. Khalwat (mesum).
  5. Perselisihan tentang hak milik.
  6. Pencurian dalam keluarga (pencurian ringan).
  7. Perselisihan harta sehareukat.
  8. Pencurian ringan.
  9. Pencurian ternak peliharaan.
  10. Pelanggaran adat tentang ternak, pertanian, dan hutan.
  11. Persengketaan di laut.
  12. Persengketaan di pasar.
  13. Penganiayaan ringan.
  14. Pembakaran hutan (dalam skala kecil yang merugikan komunitas adat).
  15. Pelecehan, fitnah, hasut, dan pencemaran nama baik.
  16. Pencemaran lingkungan (skala ringan).
  17. Ancam mengancam (tergantung dari jenis ancaman).
  18. Perselisihan-perselisihan lain yang melanggar adat istiadat.
Editor : Redaksi
Sumber : Ril
Tags: 18 perkara tipiringAKBP Henki IsmantoAKP J. SitumorangPerkara Gampong

KontenTerkait

Wali Kota Lhokseumawe Sayuti Abubakar menyerahkan bantuan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) kepada 11 kelompok tani dari dua kecamatan, di Gampong Meunasah Mesjid Punteut, Kecamatan Blang Mangat, Kamis (16/10/2025)
Lhokseumawe

Pemkot Lhokseumawe Serahkan Alsintan ke 11 Poktan, Ini Daftar Penerimanya

17 Oktober 2025
Wali Kota Lhokseumawe Sayuti Abubakar menyerahkan santunan kepada anak yatim dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H di Masjid Agung Islamic Center, Kamis (16/10/2025)
Lhokseumawe

Dari Selawat hingga Santunan Anak Yatim, Maulid Nabi di Lhokseumawe Sarat Makna

16 Oktober 2025
Khairuni Amalia, mahasiswi Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe
Lhokseumawe

[Opini] Pers Garda Terdepan Melawan Hoaks di Media Sosial

16 Oktober 2025
Tim Perumus Seminar Sejarah Kota Lhokseumawe menyerahkan hasil rumusan resmi kepada Wali Kota Lhokseumawe, Sayuti Abubakar, dalam acara penutupan seminar yang digelar di Aula Kantor Wali Kota, Rabu (15/10/2025).
Lhokseumawe

Seminar Sejarah Lhokseumawe Sepakati 17 Oktober 2001 sebagai Hari Jadi Kota

15 Oktober 2025
Peserta Peace Camp Gerak Dampak Academy mengikuti sesi kepemimpinan inklusif di Lhokseumawe, Aceh (10–12 Oktober 2025). Dalam agenda kunjungan lapangan, mereka berinteraksi langsung dengan pengungsi Rohingya di shelter penampungan.
Lhokseumawe

Gerak Dampak Academy Hadirkan Peace Camp di Lhokseumawe, Ini Tujuannya

15 Oktober 2025
Seminar Sejarah Kota Lhokseumawe, sebagai bagian dari upaya penetapan hari jadi resmi kota, Selasa (14/10/2025)
Lhokseumawe

Kapan Hari Jadi Kota Lhokseumawe? Pemkot dan Akademisi Cari Jawabannya Lewat Seminar Sejarah

14 Oktober 2025
Next Post
Kasat Lantas Polres Lhokseumawe, AKP Moch Abdhi Hendriyatna S.I.K

Ducati Hantam BeAT di Depan Mapolres Lhokseumawe

Sabariah (52), salah seorang Difabel (penyandang disabilitas) warga Dusun Tugu Pahlawan, Desa Hagu Selatan, Kecamatan Banda Sakti, menerima bantuan kursi roda dari Kapolres Lhokseumawe, AKBP Henki Ismanto

Tangis Haru Sabariah, Difabel Penerima Kursi Roda dari Kapolres Lhokseumawe

Konten Rekomendasi

Wali Kota Lhokseumawe Sayuti Abubakar menyerahkan bantuan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) kepada 11 kelompok tani dari dua kecamatan, di Gampong Meunasah Mesjid Punteut, Kecamatan Blang Mangat, Kamis (16/10/2025)

Pemkot Lhokseumawe Serahkan Alsintan ke 11 Poktan, Ini Daftar Penerimanya

17 Oktober 2025
Petugas Satlantas Polres Lhokseumawe melakukan olah TKP di lokasi kecelakaan maut antara sepeda motor dan truk di Desa Tambon Baroh, Aceh Utara, Rabu (15/10/2025).

Pengendara Motor Meninggal Dunia dalam Tabrakan dengan Truk di Aceh Utara

15 Oktober 2025
Wali Kota Lhokseumawe Sayuti Abubakar menyerahkan santunan kepada anak yatim dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H di Masjid Agung Islamic Center, Kamis (16/10/2025)

Dari Selawat hingga Santunan Anak Yatim, Maulid Nabi di Lhokseumawe Sarat Makna

16 Oktober 2025

Trending

  • Seminar Sejarah Kota Lhokseumawe, sebagai bagian dari upaya penetapan hari jadi resmi kota, Selasa (14/10/2025)

    Kapan Hari Jadi Kota Lhokseumawe? Pemkot dan Akademisi Cari Jawabannya Lewat Seminar Sejarah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gerak Dampak Academy Hadirkan Peace Camp di Lhokseumawe, Ini Tujuannya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Wali Kota Lhokseumawe Lantik Puluhan Pejabat Administrator, Pengawas, dan Fungsional

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Turnamen Voli Kapolres Lhokseumawe Cup 2025 Dimulai, Harimau Kupas Menang Telak di Laga Pembuka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pererat Silaturahmi Warga Pidie Raya, FORMASPIRA Gelar Maulid Akbar di Lhokseumawe, Catat Tanggalnya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Facebook Twitter Instagram TikTok
Info Lhokseumawe



Media Info Lhokseumawe menyajikan berita dan informasi sebagai sarana literasi digital di Lhokseumawe secara khusus dan Aceh pada umumnya.


Redaksi dan Manajemen

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Disclaimer

© 2023 PT Pasai Info Media

No Result
View All Result
  • Beranda
  • News
  • Peristiwa
  • Daerah
    • Aceh
    • Lhokseumawe
    • Aceh Utara
  • Nasional
  • Ekonomi
    • UMKM
  • Opini
    • Kopi Aceh
  • Politik
  • More
    • Gaya Hidup
    • Olahraga
    • Pariwisata
      • Kuliner
    • Pendidikan
    • Sastra
    • Teknologi

© 2023 PT Pasai Info Media

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In