Jakarta | InfoLhokseumawe.com — Sejumlah pejabat Pemerintah Kota Lhokseumawe bersama Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) mengikuti kegiatan Penguatan Sinergi Pemberantasan Korupsi Terintegrasi di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, pada Kamis, 12 Desember 2024.
Kegiatan belajar ini merupakan upaya Pemko Lhokseumawe bersama DPRK untuk terus memperkuat komitmen untuk menjadikan Lhokseumawe sebagai kota bebas korupsi.
Acara ini berlangsung di Ruang Konferensi Pers, Gedung Merah Putih KPK, dengan menghadirkan Direktur Koordinasi dan Supervisi Wilayah I KPK, Agung Yuda Wibowo sebagai pembicara utama.
Penjabat Wali Kota Lhokseumawe, A. Hanan, mengatakan kegiatan ini merupakan upaya pembelajaran penting bagi Lhokseumawe untuk membangun tata kelola pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan berintegritas. Ia berharap acara ini memberikan wawasan baru untuk mendukung upaya pemberantasan korupsi di daerah.
“Melalui kegiatan ini, kami memperoleh pemahaman strategis terkait regulasi antikorupsi sebagai landasan memperkuat pemerintahan yang bersih,” tegas Hanan.
Sementara itu, Ketua DPRK Lhokseumawe, Faisal Haji Isa, menyatakan antusiasmenya terhadap kegiatan ini. Ia hadir bersama 25 anggota DPRK untuk memperkuat pemahaman mereka tentang pencegahan korupsi.
“Kolaborasi dengan pemerintah kota sangat penting untuk menciptakan tata kelola yang lebih transparan. Pembelajaran ini akan menjadi pijakan kami untuk berkontribusi dalam pemberantasan korupsi,” jelas Faisal.
Turut hadir dalam acara ini, Sekretaris Daerah Kota Lhokseumawe, T. Adnan, beserta para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Kehadiran ini mencerminkan keseriusan Pemerintah Kota Lhokseumawe dalam bertransformasi menuju pemerintahan yang bebas dari korupsi.
Acara ini dilanjutkan dengan diskusi interaktif yang dipandu oleh Agus Priyanto, Kasatgas I.1 Direktorat Koordinasi dan Supervisi Wilayah I KPK. Diskusi tersebut membahas jenis-jenis tindak pidana korupsi serta strategi kolaborasi antara DPRK dan Pemerintah Kota Lhokseumawe dalam mencegah korupsi.
Agus menekankan pentingnya sinergi antara legislatif dan eksekutif. “Kolaborasi ini bukan hanya untuk pencegahan korupsi, tetapi juga mendukung terciptanya kebijakan yang transparan dan akuntabel. Hal ini penting untuk membangun budaya antikorupsi di tingkat daerah,” tegas Agus.
Kegiatan ini menjadi momentum bagi Lhokseumawe untuk terus belajar dan memperkuat upaya pemberantasan korupsi secara terintegrasi. Dengan semangat dan komitmen bersama, Lhokseumawe diharapkan dapat menjadi kota yang berintegritas dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. []