Lhokseumawe | InfoLhokseumawe.com — Menatap tahun 2025, Komunitas Kejar Mimpi Lhokseumawe menggelar seminar dalam acara KM Talks 18 Lhokseumawe bertajuk Achieving Dreams in 2025: Setting Realistic Goals and Building Resilience bertema “Turning Big Dreams into Achievable Milestones“.
Acara ini berlangsung di Gedung Serbaguna Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe, pada Senin, 23 Desember 2024. Tercatat 413 pendaftar dalam seminar tersebut berasal dari instansi berbeda, mulai dari siswa tingkat SMA sederajat hingga mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi Kota Lhokseumawe.
Seminar KM Talks 18 Lhokseumawe menghadirkan dua narasumber yang merupakan mahasiswa berprestasi, yaitu Arita Yuda Katiara Rizki, peraih Laskar Rempah Muhibah Budaya Jalur Rempah Kemendikbudristek Dikti 2024, Mahasiswa Berprestasi Utama 3 Universitas Syiah Kuala (USK), dan Awardee Beasiswa Unggulan Puslapdik Kemendikbudristek 2021.
Selanjutnya, narasumber kedua, Muhammad Fikri Abdillah, peraih prestasi 1st Winner International USK Global Award on Disaster Resilience (U-DARE) 2.0, 3rd RU Duta Bahasa Provinsi Aceh 2024, dan 3rd RU Mahasiswa Berprestasi Politeknik Negeri Lhokseumawe 2024.
Nabila Mawaddah selaku New Leader Komunitas Kejar Mimpi Lhokseumawe dalam kata sambutannya ia memperkenalkan Komunitas Kejar Mimpi Lhokseumawe dan mengucapkan terima kasih kepada DEMA IAIN Lhokseumawe yang telah bersedia menjadi kolaborator dan memberikan dukungan kepada Kejar Mimpi Lhokseumawe dalam KM Talks 18 ini.
“Perubahan besar lahir dari langkah kecil. Sangat penting bagi kita untuk membangun pondasi sukses dan menghadapi segala tantangan. Tetap semangat dan mari mewujudkan mimpi yang lebih baik,” ujarnya.
Sementara itu, Kabag Umum Biro IAIN Lhokseumawe, Yusnidar MHI, mewakili Rektor IAIN Lhokseumawe dalam sambutannya menyampaikan pesan Prof. Dr. Danial M.Ag.
“Kami para pimpinan IAIN Lhokseumawe merasa bangga kepada mahasiswa kita yang menyelenggarakan kegiatan Kejar Mimpi ini. Bermimpilah setinggi langit. Mimpi harus kita wujudkan dengan kerja nyata dan kesabaran agar mimpi kita bisa terwujud. Mengejar mimpi juga harus mempertimbangkan beberapa hal penting, seperti membangun keterampilan dan jaringan sosial yang baik,” ungkapnya.
Dalam paparan materinya, Arita Yuda Katiara Rizki mengupas perihal kegagalan yang dialaminya ketika mengikuti program mahasiswa berprestasi USK dua tahun berturut-turut, hingga di tahun ketiga ia berhasil meraih penghargaan mahasiswa berprestasi utama 3 USK. Hal ini ia lalui dengan mengatur tujuan untuk bermimpi besar.
“Temen-temen, setting tujuan temen-temen dan bikin satu mimpi besar, karena untuk menapakkan kaki di sungai, kita juga memerlukan batu-batu kecil. Pecahkan mimpi besar itu menjadi mimpi kecil yang mudah dicapai. Find your passion,” ujarnya.
Dalam sesinya, ia juga memaparkan setting goals seperti apa yang dapat dilakukan oleh para audiens. Yuda menyatakan bahwa ada beberapa hal yang harus disadari di dunia ini; faktor yang bisa diubah, faktor yang tidak bisa diubah, dan faktor X (di luar kendali kita sebagai manusia, seperti kesehatan).
“Namun, ketika temen-temen punya mimpi, maka temen-temen harus low expected terhadap hasil dari mimpi yang kita rencanakan. Nggak ada uji coba yang sia-sia. Terapkan time management dan waktu tenggat agar tujuan kita dapat terukur,” tambahnya.
Sedangkan Muhammad Fikri Abdillah, menyampaikan topik pembagian skala prioritas yang sampai saat ini masih sedikit oleh audiens yang mengetahui hal tersebut. Strategi tersebut berbentuk matriks 2×2 yang merupakan strategi manajemen waktu dari presiden Amerika ke-34 yang terdiri dari empat kuadran dan dikenal dengan sebutan matriks Eisenhower.
Kuadran satu, kata dia, fokus kepada hal yang penting dan mendesak; kuadran kedua fokus kepada hal yang penting dan tidak mendesak; kuadran ketiga fokus kepada hal yang tidak penting dan mendesak; dan kuadran keempat fokus kepada hal yang tidak penting dan tidak mendesak.
Ia turut menyampaikan bagaimana mengubah diri yang terkadang let it flow dalam kehidupan dengan membuat tujuan dan menjalani proses yang lebih panjang dari sebelumnya; serta mencari sosok inspirasi sehingga dapat mencetak diri yang selaras dengan inspirator tersebut dan membantu kita meraih tujuan yang lebih baik.
“Ketika temen-temen udah nyoba banyak hal dan udah ngalamin kegagalan, maka kegagalan itu yang harus dievaluasi. Ketika susu rusak, susu itu akan menjadi yogurt dan yogurt lebih mahal daripada susu. Ketika yogurt itu rusak, ia akan menjadi keju dan keju lebih mahal dari yogurt. Maka, jadikanlah kegagalan sebagai pengalaman dan pengalaman sebagai pelajaran untuk lebih baik dari diri kita sebelumnya,” pesan Fikri kepada audiens di akhir sesinya.
Acara ditutup dengan unjuk performance dari Muhammad Raffi Sanjani yang menjadi hiburan untuk bernyanyi bersama dan membangun semangat para audiens. Tak hanya itu, pembagian doorprize di akhir acara bagi peserta yang beruntung menggunakan spin well memicu semangat audiens untuk terus berpartisipasi dalam kegiatan Kejar Mimpi Lhokseumawe.
Sejumlah pihak juga ikut berkolaborasi guna mendukung acara ini, diantaranya; Harvies Coffee, Katyna Florist, Muun Donuts, Emina, Bakso KampungQu, dan Atariki Japan. []