Lhokseumawe | Infolhokseumawe.com – Dugaan tindak pidana korupsi terkait adanya penyalahgunaan kewenangan dan penyalahgunaan keuangan pada pengelolaan PT RS Arun Lhokseumawe tahun 2016-2022 kembali mencuat.
Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Lhokseumawe Lalu Syaifudin SH MH melalui Kasi Intelijen Therry Gutama SH MH mengatakan bahwa Tim Penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Lhokseumawe melakukan penggeledahan pada 3 lokasi yang disinyalir menerima aliran dana dari PT RS Arun Lhokseumawe yang saat ini sedang dalam penanganan oleh Penyidik Kejari Lhokseumawe.
“Penggeledahan terkait dugaan tindak pidana korupsi tentang adanya dugaan penyalahgunaan kewenangan dan penyalahgunaan keuangan pada pengelolaan PT RS Arun Lhokseumawe tahun 2016 sampai dengan tahun 2022 dilakukan pada Rabu, 3 Mei 2023,” ungkap Kasi Intelijen Therry Gutama.
Tiga lokasi tersebut yaitu PT PRO LAB MANDIRI, yang beralamat di Desa Meunasah Manyang Kecamatan Muara Dua, PT LAB MEDIKA NUSANTARA, yang beralamat di Desa Kuta Blang Kecamatan Banda Sakti, dan terakhir Rumah Sakit PMI Lhokseumawe, yang beralamat Jalan Samudera Desa Kampung Jawa Lama Kecamatan Banda Sakti. Ketiga lokasi ini berada di wilayah Kota Lhokseumawe.
Pada lokasi pertama, yaitu sebuah rumah yang diduga sebagai PT PRO LAB MANDIRI, disaksikan oleh Kepala Dusun setempat, tim mencoba memanggil penghuni rumah untuk dilakukan penggeledahan. Namun yang ada di lokasi hanya asisten rumah tangga.
Setelah diperiksa, tim menemukan fakta bahwa alamat yang tertera di data PT PRO LAB MANDIRI adalah murni sebuah rumah.
Menurut keterangan asisten rumah tangga yang ada di lokasi, bangunan tersebut murni sebuah rumah, namun benar rumah tersebut adalah milik dari Direktur PT PRO LAB MANDIRI atas nama Khaulah Liyana SE dan tidak pernah dipakai untuk laboratorium serta tidak ada ruangan kerja yang disinyalir sebagai sebuah laboratorium.
“Kemudian tim menyimpulkan bahwa alamat PT PRO LAB MANDIRI adalah alamat palsu,” ujar Therry.
Atas dasar fakta tersebut, tim hanya memberikan surat pemanggilan saksi untuk Direktur PT PRO LAB MANDIRI atas nama Khaulah Liyana SE yang diterima oleh asisten rumah tangga. Kemudian tim meninggalkan lokasi.
Tiba di lokasi kedua, yaitu PT LAB MEDIKA NUSANTARA, di lokasi tersebut yang ada hanyalah petugas lab karena menurut keterangan petugas di tempat, Direktur PT LAB MEDIKA NUSANTARA atas nama Retno Amalia sedang di luar kota melanjutkan studi S2 di Yogyakarta.
Disaksikan oleh Kepala Dusun setempat, tim meminta keterangan kepada petugas lab. Berdasarkan hasil permintaan keterangan diperoleh informasi bahwa kantor tersebut hanya dipakai untuk keperluan administrasi dan tempat meeting di lantai 2, sementara lab berada di RS Arun.
Dari keterangan 2 orang petugas lab, diketahui selama melanjutkan studi S2, tidak ada pengganti direktur. Untuk tanggung jawab direktur, masih dipegang oleh direktur PT LAB MEDIKA NUSANTARA yaitu Retno Amalia. Terkait pekerjaan lab dijalankan oleh petugas dengan berkoordinasi kepada direktur melalui telepon seluler.
“Petugas lab mengaku tidak tahu apakah direktur Retno Amalia memiliki hubungan keluarga dengan H, Direktur PT RS Arun Lhokseumawe periode 2016-2023,” terang Therry.
Setelah melakukan pemeriksaan terhadap dokumen yang diserahkan oleh petugas, belum ditemukan adanya dokumen yang bisa menjadi alat bukti dalam perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi pada pengelolaan PT RS Arun Lhokseumawe.
Selanjutnya petugas menyerahkan surat panggilan permintaan keterangan kepada Direktur PT LAB MEDIKA NUSANTARA atas nama Retno Amalia yang diterima oleh petugas lab.
Sementara itu, di lokasi ketiga yaitu Rumah Sakit PMI Lhokseumawe, tim penyidik bertemu dengan manager keuangan RS PMI yaitu Dewi Yolanda.
Berdasarkan hasil permintaan keterangan diperoleh informasi bahwa RS PMI Lhokseumawe berada dibawah pengelolaan PT AMC (Arun Medical Center) sejak Desember 2021. Direktur PT AMC adalah H, yang juga menjabat sebagai Direktur PT RS Arun Lhokseumawe periode 2016-2023.
“Dari hasil penggeledahan RS PMI Lhokseumawe diperoleh beberapa dokumen yaitu slip setoran dan kwitansi keuangan dari inisial H ke rekening RS PMI,” pungkas Therry.