Teknologi telah menjadi bagian integral dari kehidupan manusia modern. Dari alat-alat sederhana hingga sistem digital yang kompleks, teknologi terus berkembang dan membawa perubahan signifikan dalam setiap aspek kehidupan. Filsafat teknologi mengkaji dampaknya terhadap eksistensi manusia serta tatanan sosial. Artikel ini akan menganalisis bagaimana teknologi memengaruhi manusia dari perspektif filsafat.
Salah satu masalah utama dalam kehidupan sehari-hari adalah ketergantungan pada gawai dan internet. Penggunaan ponsel pintar yang berlebihan membuat manusia cenderung kehilangan interaksi sosial secara langsung, sehingga menyebabkan kesepian dan isolasi. Fenomena ini mengangkat pertanyaan filosofis tentang arti hubungan manusia dan apakah teknologi benar-benar memperkuat atau justru melemahkan ikatan sosial.
Selain itu, teknologi juga mendorong pola pikir instan. Masyarakat sering kali menerima informasi secara pasif tanpa melakukan refleksi kritis. Hal ini menggugah diskusi tentang peran teknologi dalam membentuk persepsi dan nilai-nilai manusia serta mempertanyakan sejauh mana teknologi memengaruhi kebebasan berpikir.
Dampak lain yang tidak kalah penting adalah perubahan dalam dunia kerja. Otomatisasi dan kecerdasan buatan menggantikan pekerjaan manusia, menimbulkan kecemasan akan kehilangan mata pencaharian dan perubahan struktur sosial. Dari sudut pandang filsafat teknologi, hal ini menantang konsep eksistensi manusia yang selama ini terkait dengan produktivitas dan kreativitas.
Akhirnya, kita juga harus mempertimbangkan aspek etis penggunaan teknologi, seperti privasi data dan pengawasan. Kehadiran teknologi yang mampu memantau dan merekam aktivitas manusia menimbulkan dilema moral tentang kebebasan individu dan hak asasi manusia dalam dunia digital.
Sebagai kesimpulan, filsafat teknologi mengajak kita untuk terus merenungkan dan mengkritik dampak teknologi agar keberadaannya benar-benar mendukung kemanusiaan dalam kehidupan sehari-hari.
*Penulis mahasiswa Fakultas Syari’ah, Jurusan Hukum Keluarga Islam, UIN Sultanah Nahrasiyah











