Kabanjahe | InfoLhokseumawe.com — Kelompok 63 Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Mandiri Universitas Islam Negeri Sultanah Nahrasiyah (UIN SUNA) Lhokseumawe melaksanakan kegiatan sosialisasi yang bertujuan menanggulangi bullying (perundungan) dan mempromosikan kesetaraan gender di SD Negeri 040472 Beganding, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara.
Kegiatan yang melibatkan seluruh siswa kelas tinggi ini dilaksanakan pada Sabtu (15/11/2025), dimulai sejak pukul 09.00 WIB. Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya mahasiswa KPM Mandiri Kelompok 63 dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya penciptaan pendidikan yang inklusif, aman, dan bebas diskriminasi.
Dampak Psikologis “Kertas Diremas”
Sesi utama mengenai bahaya bullying dibawakan oleh Muthmainnah. Ia membuka sesi dengan pemutaran film pendek inspiratif yang bertema perundungan. Setelah pemutaran, siswa diajak berpartisipasi dalam simulasi yang menarik, yakni “Kertas Diremas”.
Dalam simulasi ini, siswa diminta meremas selembar kertas hingga lusuh, kemudian mencoba meluruskannya kembali seperti semula. Melalui analogi tersebut, Muthmainnah menjelaskan bahwa tindakan bullying dapat meninggalkan dampak psikologis yang mendalam dan bekas luka yang sulit, bahkan tidak mungkin, hilang sepenuhnya, serupa dengan lipatan pada kertas yang sudah diremas.
“Luka dan bekas perlakuan buruk sering kali tidak mudah hilang, bahkan ketika pelaku sudah meminta maaf. Kami berharap simulasi ini dapat memberi gambaran nyata kepada siswa tentang rasa sakit yang dirasakan korban perundungan,” jelas salah satu anggota Kelompok 63.
Kegiatan dilanjutkan dengan sesi materi mengenai kesetaraan gender yang disampaikan oleh Ismi Saydina Lubis. Materi ini menekankan pentingnya pemberian kesempatan yang adil bagi laki-laki dan perempuan, baik dalam lingkup pendidikan maupun kehidupan sosial sehari-hari.
Penyampaian dilakukan secara interaktif dengan melibatkan siswa dalam diskusi ringan mengenai contoh-contoh ketidakadilan yang mungkin mereka temui di lingkungan sekolah.
Untuk meningkatkan antusiasme dan memastikan pemahaman siswa, kegiatan ditutup dengan sesi kuis tanya jawab. Siswa yang aktif berpartisipasi dan berhasil menjawab pertanyaan dengan benar mendapatkan hadiah kecil dari mahasiswa KPM.
KPM Mandiri Kelompok 63 UIN SUNA Lhokseumawe berharap kegiatan pengabdian ini mampu membangun kesadaran kritis pada siswa agar mereka lebih peka, mampu menghargai sesama teman, serta berani menolak segala bentuk perundungan yang terjadi di lingkungan sekolah. []












